[ad_1]

Beberapa abad yang lalu, nabi telah mengajarkan kepada kita untuk berhemat, salah satunya adalah hemat energi. Berikut khutbah Jumat tentang hemat energi.

Khutbah Jumat: Hemat Energi itu Anjuran Agama

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَيَّدَ حَبِيْبَهُ المُصْطَفَى كَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا، وَأَنْزَلَ عَلَيْنَا الْقُرآنَ كَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا، فَمَنْ سَارَ عَلَيْهِمَا سَارَ فِي ضَوْءِ النَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا، وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْهُمَا سَارَ فِي ظُلْمَةِ الَّليْلِ إِذَا يَغْشَاهَا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله خلق النَفْس فسَوَّاهَا، فأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا، قد أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا، وقد خَابَ مَن دَسَّاهَا، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِي أَخْبَرَهُ رَبُّهُ أّنَّهُ أَهْلَكَ ثَمُوْدًا بِطَغْوَاهَا، وَأَنَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعالى لَا يَخَافُ عُقْبَاهَا، صَلَّى الله وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَتْبَاعِهِ مِنْ أُمَّتِهِ أُوْلَاهَا وَأُخْرَاهَا. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاس إتَّقُوا اللهَ جَلَّ وَعَلَى. وَقَالَ اللهُ تَعاَلى عَلَى نَبِيِّهِ قَدِيْمًا. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Sidang Jumat yang Dimuliakan Allah

Dalam hadis, Rasulullah SAW menganjurkan untuk hemat energi. Rasulullah SAW bersabda,

لاَ تَتْرُكُوا النَّارَ فِى بُيُوتِكُمْ حِينَ تَنَامُونَ

Janganlah biarkan api di rumah kalian (menyala) ketika kalian sedang tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hemat energi merupakan bagian penting dari penyelamatan lingkungan. Pasalnya jika energi, apalagi yang berasal dari bumi, terbuang sia-sia, maka kita akan merugi. Selain itu dampaknya juga akan berbahaya bagi kita.

Dalam konteks hadis di atas. Api yang dimaksud adalah api yang digunakan untuk penerangan. Anjuran memadamkan penerangan api dalam hadis di atas adalah selain hemat energi, juga untuk menjaga agar tidak membahayakan bagi pemilik rumah. Karena bisa jadi jika tidak dipadamkan sebelum tidur, api tersebut jatuh lalu membakar barang yang berada di dekatnya, lebih parahnya bisa membakar seisi rumah.

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Abdul Muhsin al-Abbad, seorang ulama kontemporer kenamaan menyebut bahwa hadis di atas bisa dikontektualisasikan pada masa sekarang dengan listrik. Menurut al-Abbad, membiarkan atau meninggalkan listrik dalam keadaan menyala dapat menyebabkan kerugian, bahkan, naudzubillah, bisa menyebabkan kehilangan harta benda dan nyawa.

Al-Abbad juga menyebut bahwa hadis tadi adalah bentuk syadzudz dzara’i’, yaitu mencegah marabahaya. Kaidah syadzudz dzara’i’ ini merupakan bagian dari ajaran agama. Artinya, mematikan listrik jika tidak dipakai adalah bagian dari agama.

Hadirin sidang Jumat rahimakumullah

Betapa banyak orang yang kehilangan rumahnya, karena kebakaran yang disebabkan konsleting listrik. Biasanya hal seperti ini terjadi karena sang pemilik rumah lalai memadamkan listrik saat akan meninggalkan rumahnya.

Akibatnya, bukan hanya rumahnya yang terbakar, tetapi juga rumah-rumah tetangganya. Satu orang yang lalai, puluhan orang ikut jadi korban.

Hadirin sidang Jumat rahimakumullah

Selama ini energi yang kita gunakan, khususnya terkait listrik banyak diperoleh dari hal-hal yang merusak lingkungan, yaitu batu bara. Pemerintah masih menggunakan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang sumber primernya dari batu bara. Semakin banyak listrik yang kita gunakan dengan berlebih-lebihan tanpa manfaat, maka akan semakin banyak pula batu bara yang ditambang. Semakin banyak penambangan batu bara, maka akan semakin banyak lingkungan yang rusak.

Untuk itu hadirin sekalian.

Mari cerdas dan bijak dalam menggunakan energi listrik. Baru-baru ini ditemukan beberapa penghasil listrik yang ramah lingkungan yang bisa digunakan secara mandiri, salah satunya adalah solar panel. Namun biayanya cukup mahal. Bagi kita yang memiliki rezeki berlebih bisa menggunakan alat ini. Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan solar panel ini juga lebih murah untuk jangka panjang.

Namun, bagi kita yang masih belum dikehendaki memiliki banyak rezeki, kita masih bisa berkontribusi untuk menghemat energi dengan beberapa hal.

Berikut hal-hal yang bisa kita lakukan untuk hemat energi.

  1. Mematikan lampu saat tidak digunakan, terutama saat pagi sampai sore, dan menjelang tidur.

  2. Menggunakan AC sewajarnya dan mematikannya saat tidak digunakan.

  3. Mencabut kabel charger yang tidak digunakan.

  4. Mematikan alat elektronik yang tidak digunakan, seperti TV dan lain sebagainya.

  5. Tidak terlalu sering menggunakan alat-alat elektronik yang bisa diganti dengan manual. Misalnya mesin cuci. Jika tidak banyak cuciannya dan bisa dikucek dengan tangan, maka usahakan tidak menggunakan mesin cuci.

  6. Menghapus file-file di email, drive, aplikasi percakapan daring jika tidak dipakai. Hal ini penting karena file-file yang masih ada di beberapa aplikasi tersebut membutuhkan server, sedangkan server membutuhkan energi listrik.

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Demikian khutbah singkat kali ini. Semoga bermanfaat bagi jamaah sekalian, khususnya bagi khatib pribadi. Hadanallahu wa iyyakum ajma’in.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَالْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Teks Khutbah Jumat Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَر، وَأَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَر، وَاَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ اْلإِنْسِ وَالْبَشَرِ.اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَر.أَمَّا بَعْدُ:فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ، وَذَرُو الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَن، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.

وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِه، وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْــمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِه، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: ((إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيّ، يآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا))

أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَات، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّات،

اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَن، وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن، عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بَلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ الله، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ، وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَر

Baca juga teks khutbah Jumat yang lain di sini.

Download teks khutbah Jumat yang lain di sini.



[ad_2]

Sumber : Islami.co