[ad_1]
Doa Robbana Dholamna Anfusana yang sering kita baca bakda shalat fardhu sebenarnya bukanlah doa biasa. Doa ini terdapat dalam surat al-A’raf ayat 23:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Rabbana dholamna anfusana wa in lam taghfir lana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin.
Artinya,
“Keduanya (Adam dan Hawa) berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Sejarah Doa Robbana Dholamna Anfusana
Doa ini berawal dari kisah Adam dan Hawa yang terpengaruh bujuk rayu setan untuk melanggar pantangan dari Allah SWT, yaitu memakan buah terlarang. Adam dan Hawa yang terlanjur mencederai amanah Tuhan tersebut kemudian diturunkan dari surga.
Kisah ini sebenarnya bisa kita baca dan tadabburi dari ayat sebelumnya, yaitu surat al-A’raf ayat 22.
فَدَلّٰىهُمَا بِغُرُوْرٍۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۗ وَنَادٰىهُمَا رَبُّهُمَآ اَلَمْ اَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَاَقُلْ لَّكُمَآ اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ٢٢
Artinya,
“Ia (setan) menjerumuskan keduanya dengan tipu daya. Maka, ketika keduanya telah mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah pada keduanya auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (di) surga. Tuhan mereka menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”
Pasca diturunkannya Adam dan Hawa ke bumi, mereka menyesal dan bertaubat. Penyesalan dan taubat ini dimanifestasikan melalui doa “robbana dholamna anfusana” tersebut. Atas kesungguhan dalam bertaubat dan permintaan ampun keduanya, Allah SWT pun menjawabnya melalui surat al-Baqarah ayat 37.
فَتَلَقّٰٓى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Artinya,
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
Imam Mujahid dalam Tafsir al-Thabari menyebutkan bahwa yang dimaksud kalimat dalam ayat di atas Allah SWT mengajarkan beberapa kalimat kepada Adam untuk bertaubat. Kalimat doa tersebut adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لا إلَهَ إلّا أنْتَ سُبْحانَكَ وبِحَمْدِكَ، رَبِّ إنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فاغْفِرْ لِي إنَّكَ خَيْرُ الغافِرِينَ. اللَّهُمَّ لا إلَهَ إلّا أنْتَ سُبْحانَكَ وبِحَمْدِكَ، رَبِّي إنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فارْحَمْنِي إنَّكَ خَيْرُ الرّاحِمِينَ. اللَّهُمَّ لا إلَهَ إلّا أنْتَ سُبْحانَكَ وبِحَمْدِكَ، رَبِّ إنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَتُبْ عَلَيَّ إنَّكَ أنْتَ التَّوّابُ الرَّحِيمُ
Allahumma laa ilaha illa anta subhanaka wa bihamdika. Rabbi inni dzalamtu nafsi faghfirli innaka anta khairul ghafirin. Allahumma la ilaha illa anta subhanaka wa bihamdika, rabbi inni dzalamtu nafsi farhani annaka khairur rahimin. Allahumma la ilaha illa anta subhanaka wa bihamdika. Rabbi inni dhalamtu nafsi fa tub alayya innaka antat tawwabur rahim.
Artinya, Ya Allah tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau dan segala puji hanya untuk-Mu. Tuhanku, sesungguhnya aku berbuat dzalim kepada diriku sendiri, maka ampunilah aku, sesungguhnya Engkau adalah Pengampun Terbaik. Ya Allah tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau dan segala puji hanya untuk-Mu. Tuhanku, sesungguhnya aku berbuat dzalim kepada diriku sendiri, maka rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau adalah Penyayang Yang Terbaik. Ya Allah tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau dan segala puji hanya untuk-Mu. Tuhanku, sesungguhnya aku berbuat dzalim kepada diriku sendiri, maka terimalah taubatku. Sungguh, Engkaulah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
Kasiat Doa
Doa Robbana Dholamna Anfusana adalah bentuk doa untuk pertaubatan manusia. Hal ini telah dicontohkan oleh nenek moyang manusia, Adam dan Hawa. Untuk kita yang ingin bertaubat, menyesali kesalahan-kesalahan kita, alangkah baiknya memperbanyak doa ini. Tentunya bukan hanya sekedar berdoa tetepi juga diikuti dengan sikap ketawadhuan, keikhlasan, dan janji untuk tidak mengulangi dosa yang telah dilakukan.
Dengan demikian, Allah SWT akan mengabulkan doa kita, menerima seluruh taubat dan penyesalan kita. Semoga, amin.
[ad_2]
Sumber : Islami.co