[ad_1]

Kita sekarang berada di bulan Sya’ban, salah satu bulan yang dimuliakan di dalam Islam. Bulan Sya’ban dikatakan mulia karena di dalamnya terdapat banyak keutamaan.  Di antara keutamaan bulan Sya’ban menurut Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki ialah Allah SWT mengampuni dosa orang yang minta ampunan pa malam itu, Allah mengasihi orang yang minta kasih, menjawab doa orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang yang susah, dan membebaskan orang-orang dari api neraka.

Karena keutamaan itu para ulama menganjurkan untuk memperbanyak ibadah pada bulan Sya’ban. Apalagi bulan itu menjadi satu langkah untuk masuk pada bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban dapat dianggap sebagai latihan untuk menuju bulan Ramadhan. Puasa termasuk ibadah yang dilakukan Rasulullah pada bulan Sya’ban.

Dalam hadis riwayat al-Bukhari, Rasulullah disebutkan lebih sering puasa sunnah di bulan Sya’ban. Dan, Rasulullah juga sangat menganjurkan memperbanyak ibadah di malam Nisfu Sya’ban, atau pertengahan bulan Sya’ban.

Lebih lengkapnya, dalam kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki menjelaskan, ada tiga amalan yang dianjurkan dilakukan di malam Nisfu Sya’ban. Ketiga amalan tersebut sebagai berikut:

Pertama, memperbanyak doa. Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

 ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya:

“(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

Kedua, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia. Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Sya’ban.

Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan:

 وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة “لا إله إلا الله محمد رسول الله”

Artinya, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

Ketiga, memperbanyak istighfar. Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenaya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan:

 الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم

Artinya,

“Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.

Demikianlah tiga amalan utama di malam nisfu Sya’ban menurut Sayyid Muhammad. Semua amalan itu berdampak baik dan memberi keberkahan kepada orang yang mengamalkannya.

[ad_2]

Sumber : Islami.co