[ad_1]

loading…

Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat orang mukmin yang beruntung yaitu selalu memelihara sholat lima waktu. Foto/ist

Tadabbur ayat kali ini mengulas sifat dan ciri mukmin yang beruntung, salah satunya selalu memelihara sholatnya. Selain khusyu’ dalam sholatnya, menunaikan zakat, menjaga kemaluan, mereka selalu memelihara sholatnya.

Begitulah besarnya perhatian Allah kepada perkara sholat hingga Dia berkali-kali mengingatkannya dalam Al-Qur’an. Sebagaimana firman-Nya berikut:

وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَلٰى صَلَوٰتِهِمۡ يُحَافِظُوۡنَ‌ۘ

Walladziina hum ‘alaa Shalawaatihim yuhaafizhuun.
Artinya: “Serta orang yang memelihara sholatnya.” (QS. Al-Mu’minun Ayat 9)

Memelihara sholat yang dimaksud dalam ayat ini adalah memelihara waktu sholat yang utama (5 waktu), yaitu awal waktu, memelihara rukun-rukunnya, wajib, dan sunnahnya. Demikian penjelasan tafsir ringkas Kemenag.

Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat ketujuh orang mukmin yang berbahagia yaitu selalu memperhatikan sholat lima waktu secara sempurna, tepat waktu, dan memenuhi persyaratan dan rukun-rukun. Kelompok ayat-ayat ini dimulai dengan menyebutkan sholat dan disudahi pula dengan menyebut sholat, hal ini memberi peringatan betapa berharganya perkara sholat yang telah dijadikan tiang agama.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda: “Barang siapa yang mendirikan sholat sungguh ia telah mendirikan agama dan barang siapa yang meninggalkan sholat, sungguh ia telah merobohkan agama.” Berikut penjelasan mengenai keutamaan sholat:

Dari Abdullah bin Mas’ud berkata, saya bertanya kepada Rasulullah, amalan apa yang paling dicintai Allah, Nabi menjawab, shalat pada waktunya, kemudian apa? Nabi menjawab, birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua). Kemudian apa lagi? Nabi bersabda, jihad di jalan Allah.” (Riwayat asy-Syaikhan)

Dalam Hadis lain diterangkan dari Sauban, Nabi ﷺ bersabda: “Istiqamahlah kamu dan jangan menghitung-hitung. Ketahuilah bahwa perbuatanmu yang paling baik ialah sholat, dan tidak ada orang yang menjaga sholat melainkan orang yang beriman.” (HR Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

(rhs)

[ad_2]

Sumber Artikel KLIK DISINI