[ad_1]

loading…

Ketika malam Nisfu Syaban atau hari Nisfu Syaban ini umat muslim perlu melakukan beberapa amalan sunah demi mendekatkan diri pada sang pencipta selain berharap pahala. Foto ilustrasi/ist

Sejumlah amalan Nisfu Syaban ini perlu diketahui oleh setiap muslim supaya dapat semakin mendekatkan diri pada Allah SWT sebelum bulan Ramadan datang.

Nisfu Syaban adalah satu hari di pertengahan bulan Syaban yang jatuh pada tanggal 15 Syaban. Tahun ini Nisfu Syaban akan jatuh pada tanggal 25 Februari 2024, namun untuk malam Nisfu Syaban akan datang pada 24 Februari 2024.

Ketika malam Nisfu Syaban atau hari Nisfu Syaban ini umat muslim perlu melakukan beberapa amalan sunah demi mendekatkan diri pada sang pencipta selain berharap pahala.

Keutamaan memperbanyak ibadah pada saat Nisfu Syaban diantaranya adalah dikabulkan semua doa dan dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Darda RA, bahwa Nabi SAW bersabda,

لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يَهْبِطُ الرَّحْمَنُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَنْظُرُ إِلَى أَعْمَالِ الْعِبَادِ فَيَغْفِرُ لِلْمُسْتَغْفَرِينَ وَيَتُوْبُ عَلَى التَّوَّابِينَ وَيَسْتَجِيبُ لِلسَّائِلِينَ وَيُكْفِي لِلْمُتَوَكَّلِينَ وَيَدَعُ أَهْلَ الضَّغَائِنِ لَا يَفْعَلُ بِهِمْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ وَيَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا لِمَنْ شَاءَ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ قَاتِلِ نَفْسٍ حَرَّمَهَا اللهُ عَزَّ وَجَلَّ أَوْ مُشَاحِنٌ

“Tepat pada malam Nisfu Syaban Yang Maha Pengasih (Allah) Azza wa Jalla turun ke langit bumi melihat amal para hamba- Nya. Dia pun mengampuni dosa orang-orang yang memohon ampunan dari-Nya, menerima tobat orang yang bertobat, mengabulkan doa orang yang berdoa, dan memberikan kecukupan bagi yang bertawakal kepada-Nya. Membiarkan pendengki dengan kedengkian mereka dan tidak melakukan apa pun terhadap mereka (menunda azab mereka) serta mengampuni doa-doa hamba yang Dia kehendaki, kecuali (si syirik, orang yang membunuh diri (yang telah diharamkan Allah) dan pendengki”

4 Amalan Nisfu Syaban

1. Salat Sunnah

Dalam Kitab Sunan Ibn Majah juz 1 halaman 444, hadits nomor 1388 menyebutkan :

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

Artinya : “Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar.”

2. Berpuasa Sunnah

Ibadah ini telah dijelaskan dalam dalil sebelumnya, “Apabila malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), maka salatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya.”

Puasa Sunnah di hari ke 15 bulan Sya’ban atau siang hari Nisfu Sya’ban ada yang menyatakan bidah, namun tidak demikian menurut mayoritas para ulama :

Puasa pada hari Nisfu Syaban tidaklah dilarang. Sebab termasuk hari hari purnama (tanggal 13-14-15 Hijriyah) yang dianjurkan untuk berpuasa di setiap bulan. Sungguh telah ada perintah puasa pada pertengahan Sya’ban secara khusus. Disebutkan dalam Sunan Ibnu Majah dengan sanad yang dhaif: Diriwayatkan dari Ali, dari Nabi :

“Jika ada malam Nisfu Syaban maka ibadahlah di malamnya dan puasalah di siang harinya. Sebab (rahmat) Allah turun di malam itu sejak terbenam matahari ke langit yang paling dekat. Allah berfirman: “Adakah yang meminta ampunan maka Aku ampuni dia, adakah yang minta rezeki maka Aku beri dia rezeki, adakah orang yang diberi musibah maka Aku sembuhkan, dan bentuk permintaanpermintaan yang lain, hingga terbit fajar” (Lathaif Al-ma’arif 1/151).

3. Berdoa dan Meminta Ampunan

أَخْبَرَنَا أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْمَنْصُوْرِيُّ النُّوْقَانِيُّ، بِهَا أَخْبَرَنَا أَبُوْ حَاتِمٍ مُحَمَّدُ بْنُ حَسَّانَ بْنِ أَحْمَدَ الْبُسْتِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُعَافَى بِصَيْدَا، نا هِشَامُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْرَقُ، نا أَبُوْ خُلَيْدٍ وَهُوَ عُتْبَةُ بْنُ حَمَّادٍ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، وَابْنِ ثَوْبَانَ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ يُخَامِرَ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ فِي اللَّيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya : “Dari Muaz bin Jabal, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:”Allah memperhatikan kepada semua makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban. Maka, Dia memberi ampunan kepada semua makhluk-Nya, kecuali kepada orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

Selain dalil di atas, disebutkan juga bahwasannya Allah SWT akan turun ke langit ketika malam Nisfu Syaban. Hal tersebut berdasar dari Kitab Sunan Tirmidzi juz 2 halaman 121-122, hadits nomor 736, cetakan ke II tahun 1403 H, Darul Fikr, Beirut:

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَرْطَاةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِيْ كَثِيْرٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَقَدْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيْعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِيْنَ أَنْ يَحِيْفَ اللهُ عَلَيْكِ وَرَسُوْلُهُ ؟ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَاءَكَ فَقَالَ إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كَلْبٍ

Artinya : “Dari Urwah, dari Aisyah, beliau berkata “Pada suatu malam, saya kehilangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Maka saya pun keluar mencarinya, ternyata beliau ada di Baqi’, beliau bersabda: “Apakah kamu takut Allah dan Rasulnya mengabaikanmu?”. Aku menjawab: “Wahai Rasulullah, saya mengira engkau mengunjungi sebagian di antara istri-istri engkau”. Nabi bersabda: “Sesungguhnya (rahmat) Allah turun ke langit yang paling bawah pada malam Nisfu Syaban dan Ia mengampuni dosa-dosa yang melebihi dari jumlah bulu kambing milik suku Kalb.”

4. Membaca Al-Quran atau Membaca Surat Yasin 3 kali

Membaca Al-Quran juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan pada malam Nisfu Syaban. Membaca Al-Quran pada malam tersebut diyakini sebagai bentuk mengingat Allah dan memperoleh berbagai keutamaan.

Amalan sunnah ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar. Nabi Muhammad SAW bersabda:

يَنزِلُ اللهُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِكُلِّ شَيْءٍ، إلَّا لِرَجُلٍ مُشْرِكٍ أَوْ رَجُلٍ فِي قَلْبِهِ شِحْنَاءٌ

Artinya, “Allah SWT turun ke langit dunia pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu, kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” (HR al-Baihaqi).

Itulah empat amalan nisfu syaban yang dapat dilakukan oleh setiap muslim. Sudah seharusnya bagi umat muslim memperbanyak amal ibadahnya menjelang bulan suci Ramadan.

Wallahu A’lam

(wid)

[ad_2]

Sumber Artikel KLIK DISINI