[ad_1]

loading…

Sebelum membaca Al-Quran, ada baiknya kita mempelajari adab-adabnya, karena membaca Al-Quran merupakan ibadah yang akan mendapat pahala dan keutamaannya. Foto istimewa

Adab membaca Al-Qur’an ini penting diketahui oleh setiap muslim, mengingat pahala besar dari membaca kitabullah tersebut. Imam Malik rahimahullah pernah berkata kepada seorang pemuda Quraisy: “Wahai anak saudaraku, pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu!”. Ulama lain juga berkata, dengan adab kamu akan mampu memahami ilmu, dan dengan ilmu amalmu akan menjadi benar.

Karena itu, sebelum membaca Al-Qur’an , ada baiknya kita mempelajari adab-adabnya. Seperti disebutkan dalam firman Allah Ta’ala :

“Maka bacalah Al-Qur’an dengan tartil (yang sebaik-baiknya).” (QS. Al-Muzammil: 4)

Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda: “Bacalah olehmu Al-Qur’an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat/pertolongan ahli-ahli Al-Qur’an (yang membaca dan mengamalkannya).” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW juga bersabda: “Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain. (HR. Al-Bukhari)

Berikut adab-adab membaca Qur’an:

1. Bersuci dari hadas besar dan kecil, karena mushaf Al-Quran tidak boleh disentuh kecuali bagi orang-orang yang suci.

2. Mencuci mulut (menggosok gigi) atau bersiwak.

3. Menghadap Qiblat sebab ia merupakan arah paling mulia.

4. Membaca ta’awwudz (doa berlindung kepada Allah dari gangguan setan). “Maka apabila kamu membaca al-Qur’an, berlindunglah kepada Allah dari syaithan yang terkutuk.” (QS.An-Nahl: 98)

5. Ikhlas atau meluruskan niat karena Allah semata. Ini merupakan adab paling penting karena suatu amal selalu terkait dengan niat. Siapa saja yg membaca atau menghafal Al-Qur’an karen riya maka ia tak mendapat pahala.

6. Menghadirkan hati (konsentrasi penuh). Menghalau bisikan syetan dan kata hati, tidak sibuk dengan memain-mainkan tangan atau menoleh ke kanan dan ke kiri.

7. Mentadabburi (merenungi) dan memahami apa yang dibaca.

8. Berusaha agar khusyu’ atau tersentuh dengan bacaan. Jika mampu menangis itu lebih baik.

9. Memperindah suara ketika membaca Al-Qur’an. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah termasuk golongan kami orang yang tidak bersenandung dengan Al-Qur’an (melantunkannya dengan bagus).” (HR Al-Bukhari)

10. Membaca dengan mushaf. Imam an-Nawawi mengatakan, bila membaca menggunakan mushaf dapat menambah kekhusyukan. Mushaf tidak diletakkan di tanah atau lantai. Tidak boleh menyentuhnya kecuali dalam keadaan suci.

11. Membaca di tempat suci seperti di masjid/mushalla dan rumah atau tempat yang dianggap bersih lainnya.

Tingkatan Membaca Al-Qur’an:

Ketika sudah tahu adab-adabnya, saat membaca Al-Qur’an pun ada 4 tingkatan atau bacaan Al-Qur’an dari segi cepat atau perlahan, yaitu:

1). At-Tahqiq: Bacaannya seperti tartil cuma lebih lambat dan perlahan, seperti membetulkan bacaan huruf dan makhrajnya, menepatkan kadar bacaan mad dan dengung. Tingkatan ini biasanya bagi mereka yang baru belajar membaca Al-Qur’an supaya dapat melatih lidah menyebut huruf dan sifat huruf dengan tepat.

2). At-Tartil: Bacaan yang perlahan-lahan, tenang dan melafazkan setiap huruf daripada makhrajnya yang tepat serta menurut hukum-hukum bacaan Tajwid dengan sempurna, merenungi maknanya, hukum dan pengajaran daripada ayat. Tingkatan ini biasanya bagi mereka yang sudah mengenal makhroj huruf, dan hukum-hukum tajwid.

3). At-Tadwir: Bacaan pertengahan antara tingkatan bacaan Tartil dan Hadar, serta memelihara hukum-hukum Tajwid. Tingkatan ini biasanya sering dibaca para imam-imam di Masjid seperti Al-Haram, Nabawi, atau Istiqlal.

4). Al-Hadar: Bacaan cepat namun tetap memelihara hukum-hukum bacaan Tajwid. Tingkatan ini biasanya bagi mereka yang telah menghafal Al-Qur’an, supaya dapat mengulang bacaannya dalam waktuyangsingkat.

Wallahu A’lam

(wid)

[ad_2]

Sumber Artikel KLIK DISINI