[ad_1]
loading…
Rasulullah SAW ketika melihat awan hitam kelam (mendung tebal), akan bergegas meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung membaca doa. Foto ilustrasi/ist
Dikutip dari NU Online, berikut doa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam ketika melihat awan hitam kelam (mendung tebal). Rasulullah akan bergegas meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung membaca doa,”(HR Imam Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Imam al-Baihaqi):
Berikut doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW
وروت عائشة رضي الله عنها أن النبي صلي الله عليه وسلم كان إذا رأي ناشئا في أفق السماء ترك العمل, وإن
كان في الصلاة ثم يقول: ((اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا)) فإن أمطرنا قال: (اللهُمَّ صَيِّبًا هَنِيْئًا)
Artinya: Diriwayatkan Sayyidah Aisyah Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan shalat, kemudian berucap:
“Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ”
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan awan ini”
Dan ketika turun hujan, beliau berucap:
“Allahumma shayyiban nâfi’an”
(Ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan).
Doa Ketika Angin Kencang
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا ضَرُوْرَةً
Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ fîhâ wa khairamâ ursilat bih, wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîhâ wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj‘alhâ rahmatan wa lâ taj‘alhâ ‘adzâban. Allâhummaj‘alhâ riyâhan wa lâ taj‘alhâ dharûratan.
Artinya, “Wahai Tuhanku, aku minta kepada-Mu kebaikan ini angin, kebaikan barang yang ada di dalamnya, dan kebaikan barang yang diutus melaluinya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan ini angin, kejahatan barang yang ada di dalamnya, dan kejahatan barang yang diutus melaluinya. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin rahmat dan jangan jadikan ini sebagai angin siksa. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin manfaat dan jangan jadikan ini sebagai angin bahaya,” (Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).
Wallahu A’lam
(wid)
[ad_2]
Sumber Artikel KLIK DISINI