[ad_1]

loading…

Bulan Zulhijjah memiliki keistimewaan yang di dalamnya disyariatkan ibadah Haji dan ibadah kurban di Hari Raya Idul Adha. Foto ilustrasi/ist

Khutbah Jumat kali ini mengangkat tema keutamaan bulan Zulhijjah dan beberapa amalan yang dianjurkan. Hari ini kita memasuki 27 Zulkaidah 1444 H bertepatan Jumat terakhir bulan Zulkaidah (16/6/2023).

Berikut khutbah Jumat menyambut Zulhijjah oleh Dr Miftahul Huda MAg dikutip dari laman NU Ponorogo. Semoga khutbah ini menambah semangat kita untuk beramal saleh di bulan Zulhijjah.

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ للّٰه الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰه. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وقَالَ تَعالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ العَظِيمُ

Jamaah Jum’ah yang Berbahagia!
Mari kita tingkatkan ketakwaaan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Jangan sampai kita meninggal kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam.

Perlu diketahui, bulan Dzulhijjah adalah bulan di antara empat bulan yang bernama Asyhurul hurum, yaitu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Artinya, Allah memberikan keistimewaan yang tidak diberikan kepada bulan yang lainnya.

Dalam Kitab Nuzhatul Majalis karya Syekh Abdurrohman bin ‘Abdissalam bin Abdirrohman bin ‘Ustman al-Syafi’i disebutkan bahwa bulan Dzulhijjah ini dimuliakan oleh Allah karena adanya syariat berupa Puasa Arofah. Di bulan Dzulhijjah, Allah memuliakan kepada empat Nabi, yaitu Allah menerima taubat Nabi Adam; Allah memberi perintah secara langsung kepada Nabi Musa di Gunung Thur; Allah memberi kemuliaan kepada Nabi Muhammad SAW penyempurnaan Rukun Islam dengan melaksanakan Haji. Dan yang terakhir, Nabi Ibrahim menyembelih Nabi Ismail, kemudian Allah menggantinya dengan domba.

Salah satu keistimewaan bulan Dzulhijjah, disebutkan dalam Kitab Nuzhatul Majalis, bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ صَامَ يَوْمَ التَّرْوِيَةِ أَعْطَاهُ اللّهُ ثَوَابَ أَيُّوبَ عَلَيْهِ السَّلامُ عَلَى بَلاَئِهِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ أَعْطَاهُ اللَّهُ ثَوَابًا مِثْلَ ثَوابِ عِيْسَى عَلَيْهَ السَّلامُ

Artinya: “Barang siapa puasa hari Tarwiyah maka Allah memberinya pahala sebagaimana pahala yang diberikan Allah kepada Nabi Ayub atas cobaan yang diberikan kepadanya. Dan barang siapa puasa Hari Arofah maka Allah memberinya pahala sebagaimana pahala yang diberikan kepada Nabi Isa.”

Sebagaimana dinyatakan oleh Imam al-Rozi bahwa tanggal 8 Dzulhijjah disebut Tarwiyah, sedangkan tanggal 9 Dzulhijjah disebut Arofah. Untuk itu, berkenaan dengan kemuliaan kedua hari tersebut, masih mengutip keterangan dari kitab Nuzhatul Majalis terdapat riwayat sebagai berikut:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهَا: عَنِ النَّبيِّ صلّى اللّه عليه وسلّم قال: “إنَّ فِي الجَنّةِ قُصُورًا مِنْ دُرٍّ وَيَاقُوْتٍ وزَبَرْجِدٍ وَذَهَبٍ وَفِضَّةٍ ” قُلْتُ : يَارَسُولَ اللّهِ لِمَنْ هِيَ؟ قَالَ : “لِمَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ ، يَاعَائِشَةَ: مَنْ أَصْبَحَ صَائِمًا يَوْمَ عَرَفَةَ فَتَحَ اللّهُ عَلَيْهِ ثَلاثِيْنَ بَابًا مِنَ الخَيْرِ وَأغْلَقَ عَنْهُ ثَلاثِينَ بَابًا مِنَ الشَّرِّ, فَإِذَا أَفْطَرَ وَشَرِبَ اْلمَاءَ اسْتَغْفَرَ لَهُ كُلُّ عِرْقٍ فِي جَسَدِهِ”

Artinya: “Diceritakan oleh Sayidah ‘Aisyah dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW, dawuh: “Sesungguhnya di dalam surga terdapat Istana-istana yang terbuat dari Mutiara, dari Yaqut, dari Intan berlian, dari Zabarjad, emas dan perak.” Kemudian aku bertanya kepada Nabi: “Ya Rasulallah, untuk siapa istana-istana tersebut?” Nabi menjawab: “Bagi orang-orang yang Puasa Arofah. Wahai Aisyah, barang siapa puasa Hari Arofah maka Allah akan membukakan untuknya 30 pintu kebaikan, ditutup untuknya 30 pintu keburukan dan ketika dia berbuka puasa kemudian ia minum seteguk air maka semua keringat yang ada dalam tubuhnya akan memintakan ampun untuknya.”

Terdapat keterangan lagi tentang keutamaan Hari Arofah dalam riwayat berikut:

وعَنِ الفَضَلِ ابْنِ اْلعَبَّاسِ رضي اللّه عنه عَنِ النبيِّ صلّى اللّه عليه وسلّم قال: مَنْ حَفِظَ لِسَانَهُ وَسَمْعَهُ وَبَصَرَهُ يَوْمَ عَرَفَةَ غُفِرَ لَهُ إِلَى عَرَفَةَ

Artinya: “Diceritakan dari sahabat Fadlol ibnil ‘Abbas, dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa menjaga lisannya, pendengarannya dan penglihatannya pada Hari Arofah maka dosa-dosanya diampuni sampai hari Arofah yang akan datang.”

Berpijak pada hadits tersebut dan dalam rangka meraih keutamaan-keutamaan sebagaimana keterangan di atas, mari mulai saat ini juga, terlebih pada hari Arofah yang akan datang, kita berusaha menjaga lisan, telinga dan mata kita dari hal-hal yang tidak baik, hal-hal yang mengakibatkan dosa sehingga menyebabkan murka Allah. Jangan sampai lisan ini berkata tidak jujur, berbohong dan menipu orang.

Perkara yang menyebabkan murka Allah, seperti berbohong, gosip, mendengarkan atau melihat perkara yang dilarang oleh Agama sebaiknya ditinggalkan, terlebih pada hari Tarwiyah dan Arofah.

Jamaah Jum’ah yang Berbahagia!
Kemuliaan bulan Dzulhijjah selain karena terdapat hari Tarwiyah dan hari Arofah, juga dikarenakan tanggal 10 Zulhijjah merupakan Hari Raya umat Islam di seluruh dunia yang disebut dengan hari raya Idul Adha atau hari raya Kurban. Pada hari raya ini, banyak sekali amaliah-amaliah yang apabila dikerjakan mendapat pahalanya berlipat ganda.

Salah satu dari sekian amalan tersebut adalah ibadah kurban atau menyembelih hewan kurban. Dalam Hadits disebutkan bahwa ibadah ini paling dicintai Allah pada saat hari raya Idul Adha. Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi bahwa:

مَا عَمِلَ أَدَمِيٌ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلىَ اللّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأتِي يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأنَّ الدّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ اْلأَرْضِ فَطِيْبُوا بِهَا نَفْسًا

[ad_2]

Sumber Artikel KLIK DISINI