[ad_1]
loading…
Konspirasi Yahudi Internasional melahirkan salah satunya revolusi Bolshevik di Rusia. Ilustrasi: The Collector
Kedua peristiwa besar ini di bawah kendali Konspirasi Yahudi Internasional . William G. Carr dalam bukunya berjudul “Yahudi Menggenggam Dunia” (Pustaka Kautsar, 1993) menceritakan berkat propaganda gerakan komunis atheis, Bolshevik dan Manshevik, patriotisme bangsa Rusia menurun di kalangan rakyat dan angkatan bersenjata.
“Demikian pula kaki-tangan Konspirasi masih menempati posisi penting pada pos-pos perhubungan, logistik dan transportasi sejak Rusia perang melawan Jepang ,” tulis William.
Kekalahan Rusia dari Jepang dijadikan bahan propaganda kelompok revolusioner untuk menyebarkan sikap ragu dan cemas di dalam negeri. Kekacauan makin memuncak, dan keruntuhan makin dekat, ibarat lumpur yang bertambah becek.
Grigori Yefimovich Rasputin (869–1916), shohib Czar Nicholas II, ternyata adalah pengkhianat. Kelak dia diketahui sebagai seorang agen rahasia Jerman.
Tak diragukan lagi, bahwa di belakang Rasputin ada kekuatan Konspirasi internasional yang telah mengatur semua itu. Apalagi markas operasi Rasputin berada di dekat istana Czar, sehingga lebih mudah ia mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dari kalangan istana.
Sedangkan Lenin dan Martov beserta para tokoh Komunis lainnya pada saat itu masih berada di Swiss untuk menikmati kehidupan mewah di negara netral, dan jauh dari kebisingan perang yang sedang berkecamuk di negerinya, sambil menunggu instruksi khusus.
Trotsky saat itu masih berada di New York untuk merekrut kelompok teroris Yahudi profesional, yang kemudian dikirim ke Rusia.
Setelah saat yang tepat tiba, mereka akan mengadakan perang jalanan di kota-kota besar Rusia. Akhirnya kerusuhan pun tidak bisa dihindarkan sejak awal tahun 1917, yaitu sejak kelompok bawah tanah Yahudi menghentikan supply kebutuhan pokok ke ibukota San Petersburg.
Bahaya kelaparan mulai dirasakan penduduk. Sementara itu, para tokoh revolusi yang mayoritas terdiri dari orang Yahudi terus menghasut massa agar melakukan kerusakan dan perampokan di mana-mana.
Mereka membagi-bagikan uang kepada para perusuh disertai dengan pengarahan yang disampaikan oleh kekuatan terselubung itu. Maka lautan demonstran memenuhi jalan-jalan besar.
Pihak pemerintah telah mengambil pelajaran dari pemberontakan Januari 1905, sehingga untuk menembakkan sebutir peluru pun mereka harus berpikir panjang dalam situasi seperti itu.
Hal itu bukan berarti, bahwa demonstrasi terus berjalan tertib. Para tokoh di balik layar telah mengatur taktik untuk memancing kekerasan. Mulailah terdengar suara tembakan senjata api yang diarahkan kepada para demonstran dari tempat tersembunyi yang telah diatur.
Tembakan itu seolah datang dari pasukan pemerintah. Tumbal berjatuhan dan ratusan lainnya menderita luka-luka. Kekacauan berkembang menjadi kekerasan dan kebrutalan. Apalagi setelah para demonstran dengan berapi-api berhasil membongkar penjara, dan melepaskan narapidana yang segera menyebar ke mana-mana dengan membakar gedung-gedung dan mengadakan perampokan di jalan-jalan.
Saat itu Czar sedang keluar untuk mengunjungi pasukan Rusia di medan tempur. Majelis Duma menyampaikan kepada Czar tentang perkembangan situasi terakhir yang sangat berbahaya, agar Czar segera mengambil langkah-langkah drastis yang perlu untuk mengatasinya.
Akan tetapi, berita yang disampaikan melalui telegram itu berhasil disita oleh kaki-tangan Konspirasi yang bercokol di The Grand Eastern Lodge, sehingga berita itu tidak sampai kepada Czar.
[ad_2]
Sumber Artikel KLIK DISINI