[ad_1]
loading…
Dalam riwayat disebutkan bahwa pada akhir zaman, Al-Mahdi akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran. Foto ilsutrasi/ist
Di dunia Islam sendiri terjadi fanatisme mazhab yang berlebihan sehingga berujung kepada perselisihan. Satu-satunya yang dapat membuat dunia dipenuhi dengan kedamaian adalah munculnya seorang pemimpin yang diberi petunjuk oleh Allah.
Rasulullah SAW mengabarkan bahwa di akhir zaman nanti akan muncul seorang pemimpin yang akan memimpin dunia dengan keadilan. Nama beliau sama seperti nama Rasulullah SAW, Muhammad atau Ahmad. Muncul pertanyaan, apakah Mazhab yang akan dianut Imam Mahdi nanti di akhir zaman?
Untuk diketahui, Imam Al-Mahdi (Al-Mahdi Al-Muntazhar) adalah seorang laki-laki muda yang berasal dari umat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Nama beliau seperti nama Rasulullah SAW, Muhammad atau Ahmad. Demikian pula nama ayahnya seperti nama ayah Rasulullah SAW, yaitu ‘Abdullah. Ciri-ciri fisiknya berkening lebar dan berhidung panjang (mancung).
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana keadaan bumi sebelum itu dipenuhi oleh kezaliman dan kesemena-menaan, dan ia berkuasa selama tujuh tahun.” (Hadis Hasan, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Al-Hakim dari Abi Sa’id Al Khudri)
Dari Abu Sai’d Al-Khudri, Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya: “Al-Mahdi akan keluar di akhir kehidupan umatku, Allah Ta’ala akan menurunkan hujan kepadanya sehingga bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, diberikan kepadanya harta yang melimpah, semakin banyak binatang ternak, dan pada saat itu umat semakin mulia, dan ia memerintah selama tujuh atau delapan tahun.” (HR Al-Hakim, Sahih)
Diceritakan bahwa kelak Imam Mahdi akan muncul ketika terjadi perebutan harta di Kota Mekkah. Dia akan keluar dari arah timur dengan pasukannya membawa panji hitam. Sebagaimana disebut dalam Hadits dari Tsauban, Rasulullah SAW bersabda:
يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلاَثَةٌ؛ كُلُّهُمْ اِبْنُ خَلِيْفَةٍ، ثُمَّ لاَ يَصِيْرُ إِلَـى وَاحِدٍ مِنْهُمْ، ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّوْدُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ، فَيَقْتُلُوْنَكُمْ قِتْلاً لَمْ يَقْتُلْهُ قَوْمٌ… (ثُمَّ ذكر شَيْئًا لاَ أَحْفَظُهُ، فَقَالَ:) فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ؛ فَبَايِعُوْهُ، وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ؛ فَإِنَّهُ خَلِيْفَةُ اللهِ اَلْمَهْدِيُّ
Artinya: “Ada tiga orang yang akan saling membunuh di sisi simpanan kalian; mereka semua adalah putra khalifah, kemudian tidak akan kembali ke salah seorang dari mereka. Akhirnya muncul bendera-bendera hitam dari arah timur, lalu mereka akan memerangi kalian dengan peperangan yang tidak pernah dilakukan oleh satu kaum pun… (lalu beliau menuturkan sesuatu yang tidak aku pahami, kemudian beliau berkata: Jika kalian melihatnya, maka bai’atlah dia! Walaupun dengan merangkak di atas salju, karena sesungguhnya ia adalah khalifah Allah al-Mahdi.”
Mazhab Imam Mahdi
Muncul pertanyaan, apakah Mazhab yang diikuti Imam Mahdi ketika memimpin dunia di akhir zaman? Sebagaimana diketahui, dalam Islam ada 4 mazhab yang populer dan memiliki banyak pengikut di belahan dunia. Yaitu, Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali.
Dalam satu kajian Ustaz Amru Hamdany menukil keterangan dari Syaikh Abdurrahman Balfaqih. Disebutkan bahwa Imam Mahdi tidak taqlid kepada mazhab apapun. Beliau adalah Mujtahid.
Bahkan ketika beliau ada, kaum muslimin hanya boleh mengikuti beliau dan bersatu di bawah pendapatnya (madzhab) Imam Mahdi. Saat itu, khilaf pendapat akan hilang, dan akan nampak siapa yang benar dari dua orang yang berselisih.
Nabi Isa ‘alaihissalam dan Imam Mahdi nanti tidak akan membuat ajaran baru. Mereka menerapkan dan mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW. [المقاصد السنية للشيخ باسودان]
Perlu diketahui bahwa kenabian Nabi Isa nanti ketika turun tidak hilang, beliau adalah Nabi sekaligus ummat Nabi Muhammad. Jadi, Nabi Muhammad ﷺ adalah satu-satunya Nabi yang memiliki ummat seorang Nabi.
“Dari sini kita bisa tahu kalau ada yang mengaku-ngaku Imam Mahdi, apakah dia telah sampai derajat Mujtahid?” kata Ustaz Amru Hamdany.
Wallahu A’lam
(rhs)
[ad_2]
Sumber Artikel KLIK DISINI