[ad_1]

loading…

Ibadah mencakup segala perbuatan yang disukai dan diridai Allah, baik berupa perkataan dan perbuatan. Termasuk di antaranya sholat, membaca Al-Quran, berbuat baik kepada manusia. Foto/ist

Ibadah merupakan perkara yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman bahwa orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.

Ibadah secara etimologi berarti tunduk, patuh, hina, dan merendahkan diri merendahkan diri di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla. Ada juga ulama yang mengartikan dengan taat, mengikut, tunduk dan juga berarti doa.

Dalam buku ajar “Fiqih Ibadah” karya Dr Khoirul Abror dijelaskan makna dan pengertian ibadah menurut ilmu Tauhid, Tasawuf dan ilmu fiqih. Dalam perspektif Tauhid, ibadah adalah meng-Esakan dan mengagungkan Allah dengan sepenuhnya (menta’zimkannya), serta menghinakan diri dan menun-dukan jiwa kepada-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَاعۡبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشۡرِكُوۡا بِهٖ شَيۡــًٔـا‌ ؕ وَّبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا وَّبِذِى الۡقُرۡبٰى وَالۡيَتٰمٰى وَ الۡمَسٰكِيۡنِ وَالۡجَـارِ ذِى الۡقُرۡبٰى وَالۡجَـارِ الۡجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالۡجَـنۡۢبِ وَابۡنِ السَّبِيۡلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُكُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنۡ كَانَ مُخۡتَالًا فَخُوۡرَا

Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS An-Nisa Ayat 36)

Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa doa itu adalah intisari (otaknya) ibadah. Menurut Ikrimah, salah seorang ahli Hadis mengatakan bahwa Ibadah itu sama artinya dengan Tauhid. Lebih tegas lagi Ikrimah mengatakan, bahwa segala lafaz Ibadah dalam Al-Qur’an diartikan dengan tauhid.

Ulama Akhlak mengartikan ibadah dengan definisi: “Mengerjakan segala bentuk ketaatan badaniyah dan menyelenggarakan segala syari’atnya (Hukum).” Seperti memandang kedua orangtua karena cinta kepada mereka berdua juga adalah ibadah.

Ibadah dalam Perspektif Tawasuf
Ulama Tasawuf mendefinisikan ibadah kepada tiga bentuk sebagai berikut:
1. Ibadah kepada Allah karena sangat mengharap pahalanya atau karena takut akan siksanya.
2. Ibadah kepada Allah karena memandang bahwa ibadah itu merupakan perbuatan mulia, dan dilakukan oleh orang yang mulia jiwanya.
3. Ibadah kepada Allah karena memandang bahwa Allah berhak disembah, tanpa memperhatikan apa yang akan diterima atau yang akan diperoleh.

Perspektif Fiqih
Menurut Ahli Fiqih (Fuqaha) ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dikerjakan untuk mencapai keridaan Allah dan mengharap pahala-Nya di akhirat. Ibadah itu mencakup segala perbuatan yang disukai dan diridai Allah, baik berupa perkataan dan perbuatan, baik terang-terangan maupun yang tersembunyi, dalam rangka mengagungkan-Nya dan mengharapkan imbalan (pahala) dari-Nya.

Contoh Ibadah
Contoh ibadah mencakup segala hal yang disyariatkan oleh Islam seperti taharah, sholat, bahkan yang berhubungan dengan hati seperti niat. Menurut Ibnu Taimiyah (661-728 H), ibadah mencakup semua bentuk cinta dan kerelaan kepada Allah, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Termasuk sholat, zakat, haji, benar dalam pembicaraan, menjalankan amanah, berbuat baik kepada orangtua, menjalin silaturrahmi, memenuhi janji, amar ma’ruf nahi munkar, jihad terhadap orang kafir, berbuat baik pada tetangga, anak yatim, fakir miskin dan ibn sabil, berdoa, zikir, membaca Al-Qur’an, rela menerima ketentuan Allah dan lain sebagainya.

Wallahu A’lam

(rhs)

[ad_2]

Sumber Artikel KLIK DISINI