[ad_1]
loading…
Raja Ingris, Raja Charles III, mengingatkan Barat agar lebih banyak belajar tentang Islam untuk menekan kesalahpahaman. Foto/Ilustrasi: MEE
Charles, yang menjadi raja baru pada 6 Mei 2023, menggantikan ibunya Ratu Elizabeth II yang meninggal, bukanlah seorang Muslim – tetapi kekaguman dan pengetahuannya tentang iman Islam didokumentasikan dengan baik.
Charles, misalnya, telah berbicara tentang perlunya orang-orang di Barat untuk lebih memahami Islam. Menurut Middle East Eye (MEE), hal ini antara lain disampaikan dalam pidatonya pada Oktober 1993.
“Jika ada banyak kesalahpahaman di Barat tentang sifat Islam, ada juga banyak ketidaktahuan tentang utang budaya dan peradaban kita kepada dunia Islam. Ini adalah kegagalan yang, menurut saya, berasal dari jaket pengekang sejarah yang telah kita warisi,” katanya di Pusat Studi Islam Oxford.
Dia mengatakan bahwa Islam telah “melestarikan pandangan metafisik dan terpadu tentang diri kita dan dunia di sekitar kita”, yang telah hilang dari Barat setelah revolusi ilmiah.
Dia juga meminta orang untuk menolak godaan untuk mengasosiasikan ekstremisme dengan Islam.
“Kita tidak boleh tergoda untuk percaya bahwa ekstremisme dalam beberapa hal merupakan ciri khas dan esensi Muslim. Ekstrimisme bukan lagi monopoli Islam melainkan juga monopoli agama lain, termasuk Kristen,” katanya.
“Sebagian besar Muslim, meskipun secara pribadi saleh, moderat dalam politik mereka. Agama mereka adalah ‘agama jalan tengah’. Nabi sendiri selalu tidak menyukai dan takut akan ekstremisme.”
Belajar Bahasa Arab
Raja Charles III tak awam terhadap muslim dan Islam. Ia belajar Bahasa Arab karena ingin lebih memahami Al-Quran. Ia juga seringkali berbicara tentang sejarah dan teologi Islam.
Pada tahun 1996, mufti agung Siprus, secara mengejutkan, menuduh Charles III – raja Inggris yang baru – diam-diam menjadi seorang Muslim.
“Tahukah Anda bahwa Pangeran Charles telah masuk Islam. Ya, ya. Dia adalah seorang Muslim. Saya tidak bisa mengatakan lebih banyak. Tapi itu terjadi di Turki. Oh, ya, dia masuk Islam,” kata almarhum Nazim Al-Haqqani sebagaimana dilansir .
“Ketika Anda sampai di rumah, periksa seberapa sering dia bepergian ke Turki. Anda akan menemukan bahwa raja masa depan Anda adalah seorang Muslim.”
Istana Buckingham hanya menjawab: “Omong kosong.”
Pria berusia 73 tahun, yang sekarang menjadi kepala Gereja Inggris, telah sering berbicara berkaitan dengan Muslim dan Islam.
(mhy)
[ad_2]
Sumber Artikel KLIK DISINI