[ad_1]
loading…
Syaikh Imran N Hosein membeberkan enam misi besar Israel sebelum kedatangan Al-Masih Dajjal yang diyakini menjadi juru selamat mereka. Foto/RHS
Ketika umat Yahudi menolak Isa bin Maryam (Jesus) sebagai Al-Masih, lalu menyombongkan diri bahwa mereka telah membunuhnya (lihat Surat An-Nisa, 157). Mereka tetap menunggu dengan yakin kedatangan Al-Masih lain, (Dajjal si Messias Palsu) yang dijanjikan dan dengannya akan kembali Masa Emas atau kejayaan Yahudi. Mereka percaya bahwa kembalinya Masa Emas itu harus mensyaratkan beberapa hal. Di antaranya:
1. Membebaskan Tanah Suci Yerusalem dari kekuasaan umat lain.
2. Setelah pengasingannya, umat Yahudi kembali ke Tanah Suci untuk memilikinya lagi.
3. Negara Israel akan direstorasi.
4. Tempat Ibadah akan didirikan kembali untuk penyembahan umat Yahudi pada Tuhan-nya Ibrahim.
5. Israel akan menjadi Negara penguasa di dunia dengan cara yang sama seperti yang dicapai pada masa Nabi Daud dan Sulaiman ‘alaihimassalam.
6. Raja Yahudi yang akan menjadi Al-Masih, akan memerintah dunia dari tahta Nabi Daud dan akhirnya kekuasaannya akan abadi.
Nubuwah Nabi dan Fakta Hari Ini
Nabi Muhammad ﷺ pernah menyatakan di antara tanda-tanda besar Hari Kiamat adalah Allah akan menipu umat Yahudi dengan mengangkat dan mengutus seseorang yang akan menyamar sebagai Al-Masih (Dajjal) dan membimbing mereka untuk meyakini bahwa Masa Emas (Golden Age) telah kembali. Padahal al-Masih Palsu itu dengan tipu daya yang sangat besar akan membimbing mereka menuju hukuman Tuhan paling keras yang ditimpakan pada makhluk Allah.
Al-Masih Dajjal, atau Al-Masih palsu yang dikenal oleh umat Kristen sebagai Anti-Kristus diciptakan Allah dan akan dilepaskan ke dunia pada akhir zaman untuk menunaikan misi tersebut. Sekarang pertimbangkan hal-hal berikut:
1. Tanah Suci dibebaskan dari umat Muslim (yang menurut sudut pandang Yahudi adalah umat kafir) ketika Jenderal Inggris, Allenby, menaklukan Yerusalem pada Tahun 1917.
2. Umat Yahudi Israel telah kembali ke Tanah Suci lagi setelah Tuhan menakdirkan dua ribu tahun pengasingan mereka. Yang demikian itu tepat seperti yang Al-Qur’an nyatakan 1400 tahun lalu bahwa hal ini akan terjadi pada “Zaman Akhir”. Umat Yahudi Kaukasian di Amerika Serikat dan di mana pun tampaknya ditakdirkan segera ke sana.
3. Negara Israel direstorasi pada Tahun 1948 dan diakui sebagai kebangkitan Negara Israel Nabi Daud dan Sulaiman.
4. Israel dipersenjatai lengkap dengan nuklir. Senjata yang tampaknya dimaksudkan untuk membangkitkan Intifada Palestina, dan tragedi 11 September 2001, saat Mossad (badan intelijen Israel) menyerang Amerika Serikat (yang dampaknya menciptakan keadaan yang menguntungkan bagi Israel) dan dengan perang, Israel akan menantang Amerika Serikat, Eropa, PBB, dan seluruh bagian dunia lainnya, untuk mengendalikan seluruh wilayah yang ditempati mereka.
Perang Israel akan memperluas wilayahnya seperti yang dijanjikan dalam Taurat, yaitu dari Sungai Nil (Mesir) sampai Sungai Eufrat (Irak). Dengan keberhasilan dalam aksi menantang seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, dan dengan prediksi runtuhnya dolar dan ekonomi Amerika Serikat, Euro-Israel pada akhirnya akan lepas dari ketergantungannya, yang pertama pada Inggris dan kemudian pada Amerika Serikat. Negara Euro-Yahudi pada akhirnya akan menggantikan Amerika Serikat dan Inggris sebagai Negara Adidaya secara militer dan finansial di dunia.
5. Prediksi kehancuran Masjid Al-Aqsa dan pembangunan tempat ibadah Yahudi di lokasi itu akan menjadi kenyataan. Nabi Natan pernah menyatakan: “Al-Masih akan membangun Rumah untuk Tuhan.” (I Tawarikh, [I Chronicles], 17:11-15), dijadikan dalil untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa yang ada sekarang.
Kata Syaikh Imran, semua ini tampak sangat meyakinkan bagi umat Yahudi untuk mewujudkan cita-cita kembalinya Masa Emas ketika Sulaiman menguasai dunia dari Yerusalem. Walau bagaimana pun, hal-hal di atas tidak akan dapat tercapai tanpa campur tangan Dajjal. Dengan demikian, semua hal di atas mengandung tipu daya. Negara Suci Israel (yang pertama didirikan Nabi Sulaiman masih belum direstorasi, melainkan Israel palsu berada di tempat Israel asli.
Wallahu A’lam
(rhs)
[ad_2]
Sumber Artikel KLIK DISINI