[ad_1]

loading…

Tarqiq artinyai menipiskan, sedangkan tafkhim artinya menggemukkan atau menebalkan. Foto ilustrasi/dok Channel Kelas Mengaji

Tarqiq dan Tafkhim penting dipelajari setiap muslim untuk mempermudah dalam melafalkan huruf Hijaiyah. Hukum bacaan Tarqiq dan Tafkhim ini termasuk bagian dari ilmu tajwid.

Tarqiq berarti menipiskan, sedangkan tafkhim artinya menggemukkan atau menebalkan. Dalam huruf hijaiyah sendiri terdapat beberapa huruf yang harus dibaca secara tarqiq dan ada pula yang perlu dibaca secara tafkhim.

Dalam ilmu tajwid, tafkhim merupakan ungkapan untuk huruf yang ketika dibaca atau diucapkan maka akan menimbulkan gema di seluruh mulut.

Sementara tafkhim menurut ilmu tajwid adalah ungkapan untuk huruf yang ketika dibaca atau diucapkan tidak menimbulkan gema yang memenuhi seluruh mulut.

Supaya lebih paham tentang bacaan tarqiq dan tafhim, berikut ini penjelasan tentang hukum bacaannya.

Hukum Bacaan Tarqiq
Hanya ada dua huruf hijaiyah yang dibaca secara tarqiq atau ditipiskan, yakni Lam (ل) dan Ra (ر). Jumlah huruf ini jauh lebih sedikit dari tafkhim yang memiliki tujuh huruf.

Hukum Bacaan Tafkhim
Seperti yang telah dijelaskan bahwa huruf tafkhim memiliki tujuh huruf yang terdiri dari خ, ص, ض, غ, ط, ق, ظ. Di antara huruf yang telah disebut empat huruf yakni: ط, ص, ض, ظ jadi yang paling kuat bacaan penebalannya.

Namun ada pula kondisi dimana beberapa huruf tarqiq harus dibaca tafkhim. Kondisi ini disebabkan oleh adanya huruf-huruf istifal.

Huruf istifal sendiri terdiri dari Alif (ﺍ) , Lam (ل) dan Ra (ر). Perubahaan hukum baca pada huruf istifal dipengaruhi oleh huruf dan harakat yang berada di sekitar huruf tersebut.

– Untuk Alif (ﺍ), apabila huruf yang terletak sebelum Alif adalah huruf selain istifal berarti dibaca tebal. Namun bila huruf sebelum alif adalah istifal maka dibaca tipis.

– Untuk Lam (ل), Lam bisa dibaca tafkhim apabila didahului tanda fathah ( ﹷ ) atau dhammah (و). Lalu huruf lam yang dibaca tarqiq adalah lam yang ada pada huruf jajalah seperti dalam lafadz (الله‎).

– Untuk huruf Ra (ر), huruf ini dibaca tebal bila berharakat fathah, fathatain, dammah, atau dhammatain. Sedangkan huruf Ra yang dibaca tipis adalah yang berharakat kasrah.

(rhs)

[ad_2]

Sumber Artikel KLIK DISINI